A Journey Into The Wild : Ujung Kulon National Park
Sedang mencari destinasi liburan baru? Ingin destinasi liburan yang tidak terlalu jauh dari Jakarta? Sudah pernah ke Ujung Kulon? Jika belum, cobalah kalian menjelajah tempat yang satu ini.
Taman Nasional Ujung Kulon memiliki luas sebesar 122,000 Ha. Saking luasnya, kesempatan kalian untuk melihat badak Jawa amat kecil lho!)
Kata apa yang muncul pertama kali di kepalamu ketika mendengar kata “Ujung Kulon”? Badak? Yep, benar sekali. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan rumah dan habitat terakhir bagi populasi Badak Jawa yang sudah sangat terancam punah. Diperkirakan populasinya tidak lebih dari 60 ekor dan tersebar di area seluas 122,000 Ha. Oleh sebab itu Taman Nasional Ujung Kulon menjadi ekosistem yang sangat penting dalam usaha melestarikan populasi terakhir badak Jawa ini. Taman Nasional Ujung Kulon juga menjadi magnet bagi turis karena kekayaan alam dan keanekaragaman hayatinya yang luar biasa. Karena karakteristiknya yang sangat unik, pada tahun 1991, UNESCO menjadikan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai salah satu situs warisan dunia. Meskipun Badak Jawa merupakan Primadona utama di Taman Nasional Ujung Kulon, nyatanya badak bukan satu-satunya hewan di tempat tersebut. Masih banyak hewan lain seperti rusa, banteng, burung merak, babi hutan dan monyet-monyet liar yang berbagi tempat tinggal. (sumber: http://discoveryourindonesia.com/ujung-kulon-javan-rhinos/)
Cara Menuju Kesana
Jika ingin berlibur ke Ujung Kulon, ada baiknya memperhatikan 2 hal berikut ini; Puncak keramaian dan cuaca. Cuaca di Banten akhir-akhir ini tidak dapat ditebak namun biasanya cuaca terbaik untuk mengunjungi ujung pulau Jawa ini adalah antara bulan Juni dan Agustus. Bagaimana cara ke Ujung Kulon? Ada 2 cara, yang pertama adalah dari jalur laut dengan menyewa kapal dari Pantai Carita dan cara yang kedua adalah melalui jalur darat dengan mobil via Labuan ke Tamanjaya atau Sumur. Sebaiknya anda bersiap-siap menghadapi kemacetan yang luar biasa jika bepergian di musim libur.
Jika dari jalur darat, dari Jakarta kalian dapat berkendara dengan mobil langsung menuju Tamanjaya. Apabila kalian menggunakan kereta/bus turun lah di Serang, Banten kemudian lanjut menggunakan mobil minibus/elf dari stasiun dan minta diturunkan di Tamanjaya. Sesampainya di Tamanjaya, temui penjaga hutan di posko perbatasan Taman Nasional untuk mengisi form registrasi, perijinan dan biaya retribusi tariff masuk. Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Ujung Kulon kalian wajib ditemani oleh ranger lho.
Tempat yang wajib dikunjungi di Ujung Kulon
Untuk mengunjungi keseluruhan areal Taman Nasional Ujung Kulon akan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Kami menyarankan agar setidaknya meluangkan waktu minimal 2 hari untuk melihat-lihat destinasi yang wajib dikunjungi. Ada banyak aktivitas yang kalian dapat lakukan disini, mulai dari melihat-lihat pulau sekitar menggunakan kapal, trekking, memancing atau melihat badak Jawa (jika kalian sangat beruntung).
Menjelajah Sungai Cigenter
Sungai ini disebut juga sebagai the little amazon karena kemiripannya dengan sungai Amazon di Amerika Selatan. Sungai yang sangat panjang dengan berbagai lekukannya yang berkelak-kelok menyerupai huruf ‘s’ ini dipenuhi oleh buaya di dasar sungai dan ular di dahan-dahan pohon sepanjang sungai. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajah seisi sungai ini ya, tentunya harus didampingi oleh ranger dan orang lokal sana terlebih dahulu.
Pulau Panaitan
Pulau ini terkenal sebagai salah satu tempat surfing terbaik di Taman Nasional Ujung Kulon. Pulau Panaitan merupakan pulau yang paling ujung dari pulau Jawa dan selat Sunda. Panaitan juga memiliki keanekaragaman hayati yang berlimpah dan juga ombak-ombak yang memancing adrenalin para surfer. Bagi kalian yang berminat surfing di daerah ini ada beberapa tempat seperti Indo Surf Camp yang dapat memfasilitasi trip surfing kalian. Silahkan kontak mereka untuk informasi lebih lanjut disini
Savanna Cidaon
Padang rumput luas ini merupakan rumah dan ladang berkumpul bagi beberapa tumbuhan dan hewan-hewan. Atraksi yang paling menarik adalah kumpulan banteng-banteng liar yang dapat kalian amati di padang rumput ini. Banteng-banteng liar ini biasanya datang untuk merumput di tengah-tengah padang bersama dengan binatang-binatang lain. Padang rumput Cidaon terletak tidak jauh dari pulau Peucang. Waktu terbaik untuk mengunjungi padang rumput ini adalah saat pagi hari untuk dapat melihat kawanan banteng dan burung merak berkumpul. Sebelum berkunjung, kalian wajib meminta ijin dan didampingi oleh ranger selama di padang rumput tersebut.
Sekedar informasi tambahan, beberapa waktu yang lalu seekor hewan yang diduga macan Jawa tertangkap kamera petugas sedang berada di tengah-tengah padang rumput Cidaon, jadi jika kalian kebetulan sedang mampir dan tiba-tiba melihat penampakan macan Jawa ini, anggap saja kalian sedang beruntung, karena macan Jawa telah diperkirakan sudah punah dari muka bumi ini selama beberapa waktu.
Pulau Peucang
Pulau Peucang merupakan pulau yang paling banyak dikunjungi oleh turis selama berada di kawasan Taman Nasional. Pulau ini menyediakan berbagai penginapan dan fasilitas yang memanjakan bagi pengunjung. Di pulau ini kalian dapat menikmati indahnya pasir pantai putih, berenang dan melihat ikan-ikan di bawah laut serta menjelajah seisi pulau untuk melihat flora dan fauna yang tersebar di sekitar penginapan.