MENU CLOSE

Endless Summer: Chasing The Sun at Gunung Tunak Nature Park

Lombok sudah lama dikenal sebagai tempat para peselancar dunia mengejar ombak. Belakangan ini, Lombok telah menjelma menjadi salah satu destinasi pariwisata yang melejit, terbukti dari melesatnya investasi di sektor industri pariwisata beberapa tahun terakhir. Seiring dengan pertumbuhan pesat di sektor industri pariwisata, Lombok kian berkembang, banyak kawasan yang mulai dibuka, ini tentu saja berdampak kepada banyaknya destinasi pariwisata baru yang menunggu kedatangan para wisatawan, dan salah satunya adalah Taman Wisata Alam Gunung Tunak.

Taman Wisata Alam Gunung Tunak terletak di Lombok Tengah, hanya berjarak sekitar 1,5 hingga 2 jam dari kawasan Kuta. Taman Wisata Alam ini baru saja diresmikan pada tanggal 6 Maret 2018 oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pemerintah Indonesia. Sebagai Taman Wisata Alam, gunung Tunak merupakan rumah bagi berbagai macam satwa liar seperti monyet, rusa timor yang merupakan hewan endemic dan Megapodius reinwardt atau yang lebih dikenal sebagai burung Gosong yang statusnya kini sudah terancam punah.

Pengunjung dapat menuju gunung Tunak dengan kendaraan roda empat ataupun dua, melalui kondisi jalan yang campur aduk. Jika kalian berkendara dari arah Kuta, jalanan yang akan kalian lalui sebagian besar sudah berupa jalanan aspal yang sangat mulus hingga ke depan area kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Dari sana, jalanan aspal sudah berganti menjadi jalanan tanah dan pasir yang berdebu, namun jangan sedih, pemandangan sepanjang jalan sangat indah karena kalian akan menyusuri pantai panjang berpasir putih hingga akhirnya kalian mencapai gerbang loket masuk kawasan gunung Tunak. Di loket inilah kalian perlu membayar tiket masuk. Jangan khawatir, tiket masuk ini sudah resmi kok, dan harganya pun sudah tertera dengan jelas di pintu loket.

Dari gerbang loket menuju Gunung Tunak masih membutuhkan perjalanan darat sekitar 6 km lagi melintasi hutan lebat. Tapi jangan bayangkan hutan yang memiliki pohon-pohon tinggi menjulang sampai-sampai cahaya matahari pun tak dapat masuk. Hutan di kawasan gunung Tunak merupakan hutan jenis sekunder, yang berarti pepohonan di hutan jenis ini lebih merupakan semak-semak atau pohon-pohon kecil. Lebat memang, tapi tidak seperti hutan yang kamu bayangkan. Sepanjang perjalanan melintasi hutan tersebut akan lebih mengasyikkan lagi karena kalian akan berjumpa dengan banyak sekali monyet liar, burung-burung bernyanyi dan tentunya sinar matahari yang berlimpah! Oleh karena itu kami menyarankan kepada kalian para pengunjung untuk menggunakan sunscreen agar kulit tidak terbakar.

Setelah sepanjang jalan tadi kalian dihibur oleh monyet yang lucu serta burung-burung yang bernyanyi, di penghujung jalan kalian akan menemui sebuah lapangan terbuka yang menyimpan sebuah pantai yang tersembunyi. Orang lokal menamainya dengan sebutan pantai Bilasayak. Pasirnya berwarna kekuningan dan sangat bersih. Beberapa meter dari bibir pantai kalian akan menemui sebuah gili (pulau) yang bernama Gili Bungkulan. Sayangnya kalian tidak dapat naik ke Gili ini karena terlalu kecil namun keberadaannya akan sangat indah saat matahari mulai terbenam, siluet yang ditimbulkannya akan semakin menambah kesan dramatis dari perjalanan kalian di gunung Tunak.

Berjalan lebih jauh ke arah selatan, kalian akan melihat sebuah bukit, itulah yang dinamakan sebagai Gunung Tunak, untuk mencapai puncaknya kalian harus berjalan menanjak sedikit. Dari puncak, kalian bisa melihat keseluruhan kawasan Taman Wisata Alam tersebut. Ada sebuah menara tua di puncak yang bisa kalian panjat, namun sangat disarankan untuk berhati-hati dan menanggung resikonya sendiri mengingat tangga tersebut sudah sangat tua dan tidak ada penjagaan dan peralatan memanjat di sekitarnya. Tetapi ketika kalian sudah berada di puncak menara, panorama alam yang akan kalian lihat dijamin sangat indah!

Jika sehari tidak cukup bagi kalian berkeliling kawasan gunung Tunak, maka kalian dapat bermalam di bungalow yang banyak tersedia di kawasan tersebut. Bagi kalian yang lebih suka alam bebas maka bermalam di tenda sudah pasti menjadi pilihan yang pas! Kapan lagi camping di pinggir pantai, duduk depan api unggun sambil memandangi langit yang penuh dengan jutaan bintang di atas kepala mu? Sungguh pengalaman yang sempurna untuk menutup harimu.

Share your thoughts

  • Sign up
Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.
We do not share your personal details with anyone.